
Daihatsu Gran Max
High Capacity, Reliability & Efficiency
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memperkenalkan Gran Max ke publik pada tanggal 6 November 2007. Saat diluncurkan, MPV ini ditawarkan dengan banderol paling mahal Rp 99 juta. Nama Gran Max berasal dari kata Grand dan Maximum yang artinya mobil dengan kapasitas besar yang memberi keuntungan dan manfaat yang maksimal pada penggunanya. Gran Max mengusung konsep produk High Capacity, High Reliability, dan High Efficiency.
Konsep high capacity diterjemahkan dalam wujud bodi mengotak yang terlihat kaku. Sepertinya sisi eksteriornya bukan untuk dinikmati, tapi cobalah masuk ke dalamnya. Penumpang akan disuguhi ruang kabin yang luar biasa lega. Bahkan dibandingkan MPV sekelas di atasnya.
Sementara konsep high realibility dan efficiency diterjemahkan dengan mengadopsi mesin 1.300 cc berkode K3-DE. Mesin ini digunakan di Xenia generasi pertama dan sudah terbukti bandel dan irit.
Modal realibilitas dan efisiensi menjadikan low MPV ini menjadi salah satu favorit pengusaha anjem alias antar jemput atau rental mobil untuk dijadikan armada andalannya.
Lantaran cukup populer, populasi mobil bekas Gran Max mudah dijumpai. Unit seken Gran Max dengan mudah dapat ditemui di showroom, iklan surat kabar atau iklan online.
Varian
Untuk tipe minibus ada 2 varian yang ditawarkan PT ADM. “Tipe F dan D,” sebut Ratno Yunanto, Service Coordinator PT Astra International Tbk-Daihatsu Waru, Sidoarjo.
Tipe F merupakan varian basic yang lahir tanpa dilengkapi AC juga pemutar CD/radio. Sementara tipe D telah memilikinya. Tipe D terbagi dalam beberapa sub varian yaitu 1.3 FTF (Face To Face), 1.3 FF (Front Facing) dan 1.5.
Mesin
Gran Max dibekali mesin berkapasitas 1.298 cc berkode K3-DE. Mesin yang identik dengan kepunyaan Daihatsu Xenia Xi. “Bedanya mesin Gran Max belum dibekali teknologi VVT-i,” tambah Ratno.
Tak perlu mengkhawatirkan letak mesin yang tersembunyi di bawah jok penumpang depan. Pasalnya dari tes yang dilakukan Daihatsu, mobil ini masih aman melintasi genangan air hingga setinggi 60 cm.
Selama mematuhi jadwal servis, dapur pacu Gran Max relatif bebas masalah. Keluhan yang muncul setelah masa pemakaian 2 tahun ke atas biasanya panas mesin dan suara mesin yang menyusup masuk ke dalam kabin. Keluhan itu umumnya muncul karena karet pelipit kap mesin yang merupakan insulator panas dan suara sudah getas sehingga kemampuannya tidak maksimal mencegah suara dan panas menyusup masuk ke kabin.
Problem lain yang patut diwaspadai yaitu overheating, ada baiknya memastikan fungsi motor fan atau kipas radiator dan waterpump bekerja maksimal.
Pintu Belakang
Gran Max tipe 1.3 D FTF menganut bukaan pintu belakang model swing. Tujuannya untuk memudahkan akses masuk penumpang ke kabin belakang. Lantaran punya penampang lebar.
Kondisi engsel pintu belakang perlu dapat perhatian lebih. Sementara untuk pintu belakang model hatchback (bukaan ke atas), beri perhatian pada sok teleskopik penopang pintu.
Tanpa Power Steering
Varian 1.3 baik tipe FTF maupun FF tidak dibekali peranti power steering. Otomatis butuh usaha lebih ketika akan parkir. Untungnya Gran Max dibekali pelek standar berdiameter 13 inci dengan ban ukuran 175/80-14, sehingga tidak terlalu menyiksa saat akan parkir. Power steering telah disematkan pada varian 1.5D.
GRAN MAX. Tidak sedikit yang menyangka bahwa pasar Daihatsu Gran Max bekas terbilang laris. #OTOmobkas pic.twitter.com/86jEEmiklV
— Tabloid OTOMOTIF (@otomotifweekly) December 27, 2015
Festival Mobil Toko Daihatsu Gran Max https://t.co/K4FvmBHXJo pic.twitter.com/gajpUq3cmg
— Berita Otomotif (@sepedamotor) December 19, 2016
Rekomendasi Harga Beli Mobkas Daihatsu Gran Max (Rp juta)
Tipe | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1.3 | 70 | 75 | 80 | 85 | 90 | 95 | 100 | 105 | 110 |
1.5 | 75 | 80 | 85 | 90 | 95 | 100 | 105 | 110 | 115 |
