
BMW X1 sDrive 20d
Varian ini menandai kehadiran teknologi Advanced Diesel di Indonesia. Pasalnya setelah kemunculan X1sDrive20d berturut-turut menyusul hadir BMW 520d dan X3sDrive20d. Ketiganya menggunakan mesin berkode N47D20C. Untuk pasar Indonesia, selain versi diesel, X1 juga hadir dalam versi bensin yang ditandai dengan emblem sDrive18i.
Sesuai namanya, teknologi Advanced Diesel tak hanya menjadikan SUV ini irit, halus dan bersih namun juga powerfull. Ditunjang aplikasi teknologi commonrail dan turbocharger twin scroll tenaganya menyentuh kisaran 177 dk.
Sebagai perbandingan Chevrolet Captiva VCDi berkapasitas 1.991 cc mentok di 166 dk, All New Toyota Fortuner (150 dk), Ford Everest TDCi (143 dk). Tenaga yang dimiliki X1 Hanya kalah 1 dk dari All New Mitsubishi Pajero Sport Dakar (178 dk). Tapi jangan salah, Pajero bermesin 2.500 cc.
SUV-SUV tersebut tentunya bukanlah lawan sepadan buat X1, khususnya di trek on road. Bayangin, akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh waktu 8,3 detik. Sementara catatan waktu kompetitornya berturut-turut adalah 11,3 detik (Chevrolet Captiva VCDi), 11,83 detik (Ford Everest TDCi), 16,24 detik (Mitsubishi Pajero Sport) dan 20,1 detik (Toyota Fortuner).
Saat kami mencobanya, mobil ini mudah sekali menggapai kecepatan 190 km/jam. Niat kami menembus klaim kecepatan pabrik yang 205 km/jam urung lantaran tak memungkinkannya kondisi ruas jalan dan lalu lintas. Tapi menilik sisa ruang injakan di pedal gas, rasanya angka itu bisa dengan mudah diraih.
Di Bestindo HR Muhammad, BMW X1 sDrive 20d untuk keluaran 2011 dihargai Rp 285 juta. Harga lengkap BMW X1 sDrive 20d silakan simak tabel.
Pengendalian
Keteguhan BMW pada tagline Sheer Driving Pleasure bisa dirasakan begitu berada di belakang kemudi.
Seluruh fungsi, informasi dan kontrol serasa total milik pengemudi. BMW memang selalu menciptakan mobil yang berorientasi kepada pengemudi.
Kelebihannya, perasaan aman dan on command bisa dinikmati bahkan saat jarum spidometer menunjukkan angka 160-170 km/jam. Hal yang sulit ditandingi kompetitornya asal Jepang.
Karakter suspensinya cenderung keras, dikombinasi dengan struktur rangka yang kaku dan roda berdiameter 17 inci efeknya mobil ini memiliki pengendalian yang hebat. Gejala bodyroll masih ada, namun kondisi itu muncul jika kita memperlakukannya secara ekstrem, seperti saat kami melibas tikungan panjang bergelombang di ruas tol Waru-Juanda dengan kecepatan 130 km/jam.
Untunglah meski mobil ini merupakan keluarga X paling terjangkau, fitur keamanan seperti ABS, CBC, DTS dan DSC tetap tertanam di X1.
Dari Balik Kemudi
Ada beberapa poin yang menjadi catatan kami dari balik kemudi. Pertama, kunci kontak. Mengusung model smart key. Sebelum menekan tombol start/stop engine, kita harus memasukkan smart key tersebut ke dalam slot di bawah tombol start/stop engine. Untuk mencabutnya tekan kunci, tentunya setelah mematikan mesin.
Kedua, untuk membuka salah satu pintu dari dalam, kita tidak perlu menekan tombol unlock yang ada di bawah tombol lampu hazard. Cukup tarik handel dua kali maka hanya pintu yang ditarik handelnya tersebut akan membuka.
Ketiga, letak spion kiri. Lokasinya memaksa kepala untuk menoleh guna memantau kondisi di sisi kiri. Selain itu kaca dengan pantulan ganda memang bermanfaat mengeliminir blind spot, namun saat parkir, pantulan kaca sisi luar yang distorsi membuat pemantauan kondisi sekitar jadi lebih sulit.
Keeempat, masih terkait tentang blind spot, dimensi kaca belakang yang sempit dan desain pilar D yang besar menyulitkan saat parkir mundur. Apalagi bila kacanya dilapis film dengan kegelapan 80 persen.
Kelima, busa jok terasa keras. Apalagi jok belakang. Untunglah desain jok tergolong ergonomis, dan di jok depan dibekali penyetel elektris. Oya, khusus bangku pengemudi sudah dilengkapi 2 memori.
Keenam, suara blower AC. Suara ini langsung muncul begitu AC diaktifkan. Memang sih suaranya sayup-sayup, namun lantaran kabin X1 terbilang kedap, bunyi blower itu jadinya mengganggu meski tidak semua orang memperhatikannya. Keunggulan sistem AC di X1 adalah dual zone control. Jadi suhu di sisi kanan dan kiri bisa disetel terpisah.
Spesifikasi Teknis
Mesin
Tipe : Diesel commonrail, 4 silinder segaris
Kapasitas : 1995 cc
Tenaga maksimum : 177 dk/4000 rpm
Torsi maksimum : 350 Nm/ 1750-3000 rpm
Transmisi : 6 percepatan otomatis
Dimensi P x L x T (mm) : 4.457 x 1.789 x 1.535
Jarak sumbu roda (mm) : 2.760
Berat kosong (kg) : 1500
Rem depan : Cakram berventilasi
Rem belakang : Cakram solid
Ban : Pirelli Cinturato P7, 225/50R 17
Teks Foto
Mobil ini kencang!
Kaca belakang sempit membatasi visibilitas
AC dual zone, suhu kabin di sisi kanan dan kiri bisa diatur suhunya secara individual
Transmisi otomatis 6 percepatan dengan fitur steptronic
Kontrol lampu terintegrasi di kolom ini
Baterei berkapasitas 80 ampere ngumpet di bagasi
Mesin diesel commonrail bertenaga besar
Gril dual kidney khas BMW sekaligus berfungsi sebagai air dam yang mengarahkan udara segar ke radiator dan kondensor AC
Di varian diesel jok depan dibekali setelan elektris