
Mazda 2 R M/T
Fun To Drive
Mazda 2 hatchback diperkenalkan di akhir tahun 2009. Pertengahan tahun 2011, Mazda 2 tipe R versi minor model change diperkenalkan. Disebut minor lantaran ubahan yang diterapkan hanya menjamah sistem audio. Mazda menyebutkan Mazda Smart Entertainment System (MSES).
Sistem audio ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan kompetitor-kompetitornya. Selain memainkan format yang umum seperti CD, MP3 atau WMA, head unit tipe double DIN yang diaktifkan lewat layar sentuh ini juga kompatibel dengan sistem navigasi. Slot tambahannya pun tak hanya aux-in dan USB. Ada slot Multi Media Card (MMC) dan bahkan AV. Enaknya kontrol head unit bisa dilakukan melalui tombol di kemudi.
Masih kurang? Head unit ini juga merupakan monitor kamera mundur sekaligus bisa difungsikan sebagai televisi. Untuk menangkap sinyal frekwensi ditanam antena tak jauh dari spion tengah.
Sayang penerimaan sinyalnya kurang begitu baik, terutama saat mobil dijalankan. Sementara kalau mobil diam, gambar yang ditampilkan sangat baik untuk beberapa stasiun televisi. Toh kita gak akan menonton tv sambil mengemudikan mobil ini kan? Kekurangan lain, angka jam tersembunyi di sudut kanan bawah sehingg sulit dipantau.
Kamera Mundur
Fitur ini kami rasakan sangat bermanfaat saat parkir. Selain gambar yang ditampilkan jelas, bahkan di malam hari. Juga dibekali garis-garis yang memandu seberapa dekat buritan dengan obyek di belakangnya.
Minusnya peletakkan kamera mundur terlihat nongol di atas pelat nomor belakang.
Tuas Transmisi
Di Mazda2, tuas persneling diposisikan di dasbor. Keuntungannya tangan tak perlu bergerak terlalu jauh dari lingkar kemudi untuk memindahkan gigi. Jadi proses perpindahan gigi bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Kepedulian Mazda pada tuas transmisi sebenarnya sudah dimulai sejak era 1990-an. Waktu itu mereka memperkenalkan Mazda Astina yang pergerakan tuas transmisinya didesain bisa dipindahkan hanya dengan menggerakkan pergelangan tangan.
Visibilitas
Sektor ini merupakan salah satu kelebihan lain Mazda2. Garis bahu yang menurun di bagian depan dan permukaan dasbor yang rendah menghadirkan pandangan yang lapang ke depan. Sedangkan pandangan ke belakang terbantu dengan dimensi spion samping yang besar.
Hanya visibilitas ke belakang dari spion tengah saja yang kurang lega karena sempitnya kaca belakang. Untungnya pilar C milik Mazda2 berukuran kecil sehingga tak terlalu mengganggu
Tempat Penyimpanan
Sudah ciri Mazda mengedepankan unsur fungsional. Hal itu terlihat dari tempat penyimpanan yang tersebar di sekeliling kabin. Paling menarik bagi kami adalah laci dengan celah di bagian atas. Jadi tak perlu selalu membuka laci untuk memasukkan barang, cukup selipkan saja.
Impresi Berkendara
Putaran setir terasa ringan berkat kehadiran Electronic Power Assist Steering sehingga memudahkan manuver saat akan parkir apalagi dimensi panjangnya hanya 3.919 mm.
Mengamati panel indikator, kesannya sederhana dengan takometer berukuran kecil. Ada panel Multi Information Display yang menampilkan odometer, tripmeter, jarak tempuh tersisa dengan bahan bakar yang ada dan suhu luar.
Desain kemudi sih keren seperti line up Mazda lain. Kurangnya, tombol klakson sulit dijangkau apalagi yang bertangan kecil. Oya, suara klaksonnya oke, tot…bukan tit…keren.
Getaran mesin terasa minim saat stasioner, kalau bisa dibilang nyaris tak terasa. Nah masalahnya saat start dari gigi 1, jika putaran mesin di bawah 1.500 rpm mobil ini terasa tidak menggairahkan. Hal itu dikarenakan perbandingan gigi 1-nya yang termasuk kecil (2,816:1).
Akibatnya di kondisi stop and go, versi manual ini kurang mengasyikkan. Efek lainnya konsumsi bahan bakar sulit menembus kisaran 11 km/liter untuk pemakaian dalam kota. Pasalnya agar start berlangsung mulus, rpm setidaknya harus berada di angka 2000, artinya lebih banyak bahan bakar dibutuhkan saat start.
Namun saat menjumpai ruas jalan yang lengang seperti tol, barulah karakter Mazda2 sesungguhnya nampak. Mesin terasa responsif begitu rpm menjejak angka 3000. Napasnya seakan tak habis mendekati redline. Angka 150 km/jam mudah sekali diraih.
Khusus tipe R dibekali pegas yang lebih kaku dan diameter roda lebih besar dibandingkan tipe S. Meski begitu gejala mengayun masih hinggap meski tergolong sangat wajar untuk mobil di kategori hatchback.
Sementara menilik konsumsi bahan bakar, jika dipakai menjelajah dengan kecepatan konstan, angkanya tak terlalu impresif. Berkutat di kisaran 15-16 km/liter. Analisa kami bisa jadi karena perbandingan gigi akhir di Mazda2 termasuk besar (4,147:1). Efeknya ketika melaju konstan 100 km/jam di posisi gigi 5, angka odometer menunjukkan 3000 rpm. Gak heran kalau konsumsi BBM-nya tidak terlalu efisien.
Spesifikasi Teknis
Mesin
Tipe : 4 silinder segaris, DOHC, S-VT (Sequential Valve Timing), ETC (Electronic Throttle Control)
Kapasitas bersih : 1.498 cc
Tenaga maksimum : 103 dk/6000 rpm
Torsi maksimum : 135 Nm/4000 rpm
Sistem pasokan bahan bakar : Electronically Controlled Fuel Injection
Transmisi : Manual, 5 percepatan
Perbandingan gigi akhir : 4,147 : 1
Sistem kemudi : Rack & pinion dengan Electronic Power Assist Steering (EPAS)
Rem depan : Cakram berventilasi
Rem belakang : Teromol
Suspensi depan : McPherson Strut
Suspensi belakang : Torsion Beam
Ban : 195/45R16
Dimensi P x L x T (mm) : 3.919 x 1.695 x 1.487
Jarak sumbu roda (mm) : 2.493
Kapasitas tangki bahan bakar : 42 liter
Berat kosong : 1.056 kg