
Chevy Bolt EV Otonom Siap Diproduksi Masal
Sempat alami kelesuan, masa depan industri otomotif dunia tampaknya akan kembali bersinar pada pengembangan produk kendaraan otonom/autonomous. Beberapa brand besar otomotif dunia seperti Volvo, Ford, Chevrolet dan Tesla telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan teknologi otomotif masa depan salah satunya kendaraan otonom/autonomous. Diantara produsen otomotif dunia yang tengah berlomba menciptakan batu loncatan dalam kemajuan pengembangan teknologi otonom/autonomous masa depan itu, Chevrolet-lah saat ini yang sedang berada di posisi terdepan.
Sejak tahun lalu, Chevrolet bekerja keras mengembangkan teknologi kendaraan tanpa kemudi pada tipe sedan kompaknya Bolt EV dan bekerjasama dengan Cruise. Cruise adalah sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi otonom/autonomous (sistem autopilot pada kendaraan tanpa pengemudi) yang didirikan oleh Jeremy Guillory dan Kyle Vogt pada tahun 2013 di San Francisco, California.
Tahun ini, fokus pengembangan Chevrolet pada sedan kompak Bolt EV telah mencapai tahap akhir. Teknologi otonom/autonomous utuh pada kendaraan sedan kompak tersebut dilahirkan untuk melawan pendatang baru yang produktif saat ini, Tesla Model 3.
Bolt EV dianggap akan sukses di pasar karena mendapat banyak pujian dari penggunanya yang puas karena performa dan daya jelajahnya. Dengan teknologi yang sebelumnya dikembangkan bersama Cruise, Bolt EV yang diperbaharui, kini jauh lebih baik.
Just test drove Chevy Bolt. Great ride. 100 percent electric. EPA-rated 238 miles per charge. #ChevyBolt #ElectricVehicles pic.twitter.com/re4ixVZJ7H
— Joshua Robbin Marks (@envirojourno) September 16, 2017
Sejauh ini Chevrolet & Cruise telah sukses melaksanakan tiga tahap pengembangan teknologi otonom/autonomous. Pada pengembangan tahap ketiga inilah teknologi otonom/autonomous Chevrolet sudah siap untuk diproduksi masal.
Hari ini kami meluncurkan mobil produksi masal pertama di dunia yang dirancang untuk beroperasi tanpa sopir (otonom/autonomous). Ini bukan sebuah mobil konsep. Mobil ini memiliki airbag, zona runtuh (crumple zone) dan tempat duduk yang nyaman.” – Kyle Vogt
Zona runtuh (crumple zone) adalah sebuah fitur struktural pada mobil otomatis yang didesain menyerap energi benturan dengan berdeformasi sedemikian rupa (terkontrol) sehingga tidak secara frontal melukai penumpangnya.
Tantangan pada produksi kendaraan berteknologi elektrik-otomatis adalah pada kemampuan produsen dalam memproduksi kendaraan tersebut dalam skala besar. Sejauh ini produksi masal menjadi tantangan pada Tesla Model 3, pembeli harus menunggu sampai 18 bulan untuk mendapat mobil pesanannya. Tetapi kini, hal tersebut tak menjadi masalah untuk GM (General Motors) dan Cruise. Kapasitas lini produksi Chevrolet untuk Bolt EV terbaru ini dikabarkan mencapai 100.000 unit pertahun. (Sumber: Inquisitr)